Menumpas Kejahatan Tanpa Basa-basi

Admin
By Admin
6 Min Read

Citra Oliver Queen sebagai ‘playboy kaya yang manja’ dikikis habis dalam serial televisi ‘Arrow’. Di situ, The Green Arrow yang tangguh harus berhadapan dengan penjahat sadis, mitos dan cinta segitiga yang rumit.

[dropcap]B[/dropcap]agi Anda yang pernah menonton serial televisi “Smallville”, karakter Oliver Queen pasti tidak asing lagi. Dalam serial itu, Oliver Queen dikenal sebagai playboy jutawan yang tampil berdampingan (bersahabat) dengan Clark Kent (Superman) dalam membasmi kejahatan. Di situ, Oliver disebut The Green Arrow karena memakai jubah dan panah hijau tiap kali beraksi. Jujur, tidak ada yang istimewa dari latar belakang Oliver Queen yang menjadi superhero di serial Smallville ini. Dia hanyalah sosok manusia biasa yang kebetulan kaya raya sehingga bisa memiliki perlengkapan-perlengkapan canggih (panah, bom, dsb), bertubuh altletis dan tidak mempunyai kekuatan supernatural.

Meski demikian, The CW Television Network (CW) berusaha lebih mendalami karakter The Green Arrow yang dikenalkan oleh DC Comics ini dalam satu film seri tersendiri berjudul ‘Arrow’. Film ini tayang perdana di Amerika Utara (CW) pada 10 Oktober 2012. Season 1 terdiri dari 21 episode yang akan berakhir pada 1 Mei 2013.

Di awal kemunculannya, cukup banyak orang yang beranggapan bahwa sosok The Green Arrow dalam serial ‘Arrow’ tidak berbeda jauh dengan versi milik DC Comics. Sikap skeptis itu nampaknya sudah diantisipasi oleh pihak produser. Pertama, mereka dengan sengaja menamakan serial ini dengan hanya satu suku kata saja, “Arrow”. Selain bisa menimbulkan rasa penasaran, sebuah judul film yang memakai satu suku kata akan lebih mudah diingat dan lebih memiliki makna yang luas, tidak hanya terpaku pada sosok pemeran utama.

Kedua, bila Anda menyaksikan episode 1 (pilot) hingga episode 5, citra Oliver Queen sebagai ‘playboy kaya yang manja’ dikikis habis. Anda akan dibuat terkaget-kaget dengan cara dia menghabisi musuhnya, tanpa basa-basi. Sekali panah, langsung mati. Pukul beberapa kali, musuh langsung pingsan. Berbeda dengan karakter Batman yang ‘cemen’ yang cenderung menghindar jangan sampai ada musuh yang mati.

Gaya Oliver Queen yang tangguh dan brutal itu tidak muncul begitu saja. Penonton diberikan kisah latar belakang bagaimana Oliver Queen bertransformasi menjadi seperti itu. Dikisahkan, sang playboy yang diperankan oleh Stephen Amell berhasil kembali ke kotanya, Starling City setelah lima tahun terdampar di sebuah pulau dekat Cina Utara bernama Purgatory. Saat terdampar di pulau itu, Oliver Queen bertemu dengan kriminal dan tentara-tentara bayaran. Di pulau itulah, ia bertemu dengan seorang survivor yang mengajarinya untuk bertahan hidup dan memanah. Cerita dalam serial ini diuntai dengan gaya serial ‘Lost’ atau ‘Person of Interest’, sesekali cerita di-flashback ke belakang.

Kehidupan keras dan brutal di pulau itulah yang membuat Oliver berubah. Ia bukan lagi pria yang suka pesta dan berganti-ganti pasangan. Sekembalinya ke Starling City, Oliver perlahan-lahan mulai beraksi dengan jubah dan panahnya menumpas penjahat-penjahat yang sudah meracuni kotanya. Oliver terdorong melakukannya karena sang ayah, sebelum meninggal, berpesan agar Oliver memperbaiki kesalahan-kesalahan yang diperbuat ayahnya semasa hidup. Saat itu, sang ayah memberikan sebuah buku kecil berisi daftar nama orang-orang yang ‘merusak’ Starling City.

Ketiga, pihak produser tidak terpaku pada kisah komik asli. Mereka membuat pengembangan dan variasi cerita. Hal yang paling nyata adalah kisah-kisah Oliver Queen saat terdampar di Purgatory sehingga ia berubah menjadi sosok yang tangguh. Logika cerita diatur sedemikian rupa sehingga penonton tidak lagi bertanya-tanya, “Bagaimana mungkin si playboy kaya yang manja itu jadi tangguh seperti itu?”

Agar lebih meyakinkan penonton, sosok The Green Arrow juga ditampilkan rutin berolahraga – ia sering muncul bertelanjang dada memamerkan perut sixpack dan bekas luka bakar di tangan dan punggungnya – dan rajin berlatih beladiri dan memanah. Ia sanggup memanah bola-bola kecil yang dilemparkan atau papan target dengan cepat dan akurat. Ia juga bisa melompati pagar dan naik ke tempat-tempat tinggi dengan lincah. Melihat aksinya seperti melihat aksi Parkour, sebuah teknik berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya, dengan efisien dan secepat-cepatnya.

Produser juga memasukkan kisah cinta segitiga antara Oliver Queen, Tommy Merlyn (Colin Donnell), dan Laurel Lance (Katie Cassidy). Oliver Queen dan Laurel Lance sebenarnya masih saling mencintai, tapi karena sejarah hubungan yang kompleks (Oliver pernah selingkuh dengan adik Laurel), mereka memutuskan untuk jalan sendiri-sendiri. Kompleksitas hubungan itulah yang ingin dijual kepada penonton. Selain itu, agar penonton semakin penasaran, dimunculkan beberapa karakter penjahat misterius seperti Deathstroke dan Dark Archer, dalam beberapa kesempatan.

Sepanjang episode 1 (pilot) hingga episode 15, Anda akan mendapati beberapa episode yang kisahnya terkesan ‘dipanjang-panjangkan’. Dalam salah satu episode misalnya, Oliver jatuh hati pada seorang perempuan dan berharap bisa mengajaknya untuk bersama-sama membasmi kejahatan. Belakangan, Oliver menyadari bahwa hal itu tidaklah mungkin sebab perempuan itu egois dan dipenuhi dengan dendam. Dalam episode lain, ia mengalami krisis pribadi dan ingin berhenti sebagai The Green Arrow karena dikalahkan oleh Dark Archer. Meski demikian, pada setiap episode, penonton akan diberikan suguhan menarik dan secuil misteri yang terungkap satu per satu.

Bagaimana Oliver akhirnya mengetahui bahwa ibunya, Moira Queen (Susanna Thompson) terkait dengan sebuah organisasi rahasia, intrik-intrik The Green Arrow dengan Detective Quentin Lance (Paul Blackthorne), hubungan Oliver dengan adiknya Thea Queen (Willa Holland) dan tangan kanannya dalam membasmi kejahatan, John Diggle (David Ramsey). Tidak lupa pula hubungannya yang rumit dengan Tommy Merlyn dan Laurel Lance. Belakangan, spesialis komputer di perusahaannya, Felicity Smoak (Emily Bett Rickards), bergabung dengan Oliver dalam menumpas kejahatan.

TAGGED:
Share This Article
Leave a Comment