Kota Jakarta (katanya) penuh hantu. Percaya gak percaya, coba cek sendiri. Berikut lokasi di Jakarta yang (katanya) berhantu.
Kamar Kos UKI (Jakarta Timur)
Kamar kos-kosan di daerah UKI ada hantu penari. Kamar itu dulu ditempati seorang penari. Tapi sayangnya di tengah jalan ia putus asa dan bunuh diri. Ia tidak bisa melanjutkan karirnya karena matanya rusak. Semua bagian matanya merah. Kalau kita coba mengintip ke dalam kamar itu maka akan terlihat warna merah. Berarti kita sedang melihat matanya.
TPU Jeruk Purut (Jakarta Selatan)
Kalau mau datang ke TPU Jeruk Purut jangan dalam jumlah ganjil. Jika anda datang dalam jumlah ganjil maka anda akan bertemu dengan hantu. Siap-siap saja anda merasa ada yang memukul pundak anda padahal tidak ada siapa-siapa dibelakang anda.
Monumen Lubang Buaya (Jakarta Timur)
Di dalam area Monumen Lubang Buaya, ada rumah yang menjadi tempat penyiksaan para perwira. Di dalamnya terdapat patung-patung korban tragedi yang tengah disiksa. Ada juga patung empat perempuan yang merupakan para aktivis Gerwani. Salah satu dari empat patung itu ada patung perempuan mengenakan busana tradisional kabaya putih berbunga-bunga kecil dan sarung batik dengan rambut panjang terurai. Ia memegang pentungan dengan sorot mata bengis. Patung perempuan itulah yang menjadi hantu di Lubang Buaya.
Perumahan Ciracas (Jakarta Timur)
Di perumahan daerah Ciracas pernah terjadi pembunuhan sadis dan mutilasi seorang suami yang dilakukan oleh istrinya. Menurut kabar yang beredar, laki-laki itu dipotong-potong menjadi 14 bagian. Hingga saat ini, konon ada beberapa bagian tubuh belum ditemukan. Dan karena itu arwahnya masih gentayangan mengetuki pintu rumah penduduk dengan kondisi badan yang terputus.
Glodok (Jakarta Barat)
Jika anda pergi ke sentra penjualan elektronik Glodok, anda bisa bertemu dengan hantu anak kecil tidak berbaju, hanya mengenakan libatan kain putih dipinggangnya, berkepala botak, dengan mata menyeramkan. Ada juga hantu perempuan bergaun merah, bermata sipit dan kulitnya putih.
Sumber : Buku Jakarta Penuh Hantu. Maria Rosa.